SMK Kencana Sakti Haumeni mendapat Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja
12 November 2020
Jurnalkensah-SoE Meningkatnya kasus kehamilan di kalangan remaja dari waktu ke waktu, membawa dampak tersendiri bagi remaja tersebut, bagaimana dia harus mempersiapkan sesuatu yang berkaitan dengan proses kehamilan itu sendiri, termasuk di dalamnya mendapatkan informasi tentang menjaga Kesehatan Reproduksi.
Berbagai upaya terus di lakukan oleh berbagai pihak untuk menekan kasus kehamilan yang terjadi di tingkat remaja, salah satunya yang di lalukan oleh perwakilan dari Puskesmas Nulle adalah dengan mengadakan penyuluhan Kesehatan Reproduksi di kalangan pelajar, disini para pelajar diajak untuk bagaimana menjaga kesehatan reproduksi, menjaga diri serta menyelesaikan masa depan dengan baik.
Bertempat di SMK Kencana Sakti Haumeni, Selasa, (10/11/20), dilakukan penyuluhan kesehatan oleh Perwakilan dari Puskesmas Nulle, tentang
Kesehatan Reproduksi Remaja NAPZA, Germas dan Kesehatan Jiwa.Dengan sasaran siswa kelas 1-3 SMP, SMA/SMK.
Sasaran yang di lakukan kepada remaja dimana pada masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, disini dia akan belajar untuk mencoba sesuatu hal yang baru.
Dalam penyampaian materi pertama tentang Kesehatan Reproduksi, yang di bawakan oleh dr Yustri Selan, mengungkapkan bahwa " mengapa sasarannya pada remaja, karena remaja merupakan masa peralihan dari anak yang belum tahu apa-apa ke masa dewasa yang suka tahu, masa remaja itu masa ingin mencoba kepo segala hal, orang buka hape di sebelah, dia juga ingin melihat kira-kira apa yang di buat disana.Jadi kita punya rasa ingin tahu itu tinggi, hanya terkadang rasa tahu yang tinggi itu, bukan membawa dampak yang positif tetapi ke hal-hal yang negatif", jelasnya.
Lebih lanjut di katakan juga bahwa jadi kesehatan reproduksi remaja berarti secara fisik dia sehat, dan kalau berhubungan dengan sistem reproduksi berarti sistem reproduksinya itu bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
Dalam penyampaian materi kedua tentang NAPZA,yang dibawakan oleh Deki Meko, S.KM, mengungkapkan bahwa "NAPZA sering di kenal dengan Narkoba, kita bisa lihat di TV atau pun di kota-kota besar, narkoba ini sudah bukan merupakan barang yang baru lagi, ada zat-zat tertentu, yang membuat kita candu, mau terus menerus kita pakai obat-obatan, atau yang kita sebut narkoba", jelasnya.
Sementara itu salah satu peserta yang hadir dalam penyuluhan kesehatan itu Skolastika Foni yang di temui sesuai penyuluhan mengungkapkan bahwa" di harapkan agar setiap remaja, harus mementingkan pembelajaran, dari pada melakukan hal-hal negatif, yang merusak masa depan di kemudian hari", ungkapnya.
Di akhir dari penyampaian materi penyuluhan para peserta yang hadir diajak untuk bisa menjaga masa depannya masing-masing, serta menjauhi Narkoba.
Untuk di ketahui bahwa peserta yang hadir dalam penyuluhan kesehatan reproduksi ini sebanyak 27 orangv peserta, serta tetap menjaga protokol kesehatan. (Rudi Sabuna).
Related Posts